Sabtu, 12 Desember 2009

BAHAN AJAR SAIN DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar belakang

Pada umumnya anak-anak tidak menyadari bahwa kegiatan penyelidikan atau penemuan yang mereka lakukan sehari – hari sebenarnya merupakan suatu kegiatan sains. Sebagai contoh saat Bamby menemukan cara baru untuk meniup balon karet atau Banni sedang mengamati perubahan warna yang terjadi saat kertas putih kedalam mangkok berisi tinta merah atu warna lain.
Pengalaman awal dari sejumlah aktivitas nyata dengan menggunakan alat-alat dan bahan-bahan sederhana akan membuat anak lebih muda memahami konsep sains yang cenderung abstrak. Seperti saat anak yang berusia 4 tahun sedang mengamati gerakan air dilereng gunung yang mengalir dari atas kebawah. Berdasarkan pengalaman tersebut maka akan lebih muda bagi anak untuk memahami konsep bahwa air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ketempat yang lebih rendah. Jadi pada dasarnya konsep ilmu pengetahuan dapat dipelajari melui pengalaman sehari-hari yang nyata dan sederhana. suasana yang menyenangkan akan memotvasi anak untuk terus menerus untuk mencari jawaban terhadap apa yang ia pikirkan.Anak-anak yang termotivasi biasanya akan selalu tergerak untuk bereksplorasi dimanapun ia berada, baik dirumah maupun disekolah bahkan sedang ia sedang berpiknik bersama keluarganya.
Beberapa langkah yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan sains :
1. Perencanaan dan pengaturan
Seperti kita ketahui bahwa anak-anak tidak belajar dengan perkatan atau tindakan nyata. Mereka senang dan ingin membuat penemuan-penemuan yang mereka ciptakan sendiri tidak terjadisecara kebtulan.Haruslah diyakini bahwa apbila anak mendapat kesempatan untuk menjelajahi dunia sekitarnya, maka ia akan melakukannya dengan penuh rasa keingintahuan yang besar,untuk itu langkah-langka ini dapat membantu:
a.Sediakan tempat khusus di sekolah atu dirumah untuk anak melakukan aktivitas sains dan siapkan juga alat-alat dan bahan sederhana yang dapat membantu aktivitas tersebut.
b.Berikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi semua benda yang ada didalamnya .
c.Amati anak saat mereka menemukan pengalaman diri kegiatan sains yang mereka lakukan
d.Rencanakan aktivitas yang seimbang antara aktivitas anak melakukan sendiri secara langsung dengan saat ia harus mengamati orang dewasa melakukan hal tersebut.

2. Rencana untuk keamanan.
Alat-alat atau bahan-bahan perlu juga diperhatikan keamanannya harus
nyaman dan aman untuk digunakan oleh anak. Ketika melaksanakan ke-
giatan ruang gerak anak seharusnya jangan terlalu sempit seningga anak
bebas bergerak.
3. Sikap yang harus dibangun antara lain:
a. Sikap keterbukaan, sikap seperti ini dapat dibangun dengan cara mem-
berikan kebebsan pada anak dalam menggunakan berbagai alat dan ba-
han yang tersedia. lebih baik menggunakan bahan yang tidak mudah
pecah.
b. Spontanitas, pengalaman yang tidak direncanakan dapat memberikan
beberapa kelebihan atau kepuasan anak karena pada umumnya mereka
tertarik pada kejadian yang spesifik seperti mengamati cacing di tanah.
yang penting terus diawasi pada waktu kegiatan sedang berlangsung
serta selalu memberikan kesempatan pada anak untuk ikut mengamati.



BAB II
A.Pembelajaran Sains di Taman Kanak-Kanak

Kompetensi Dasar : Mampu memahami konsep sederhana, memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil Belajar : Anak mampu memahami konsep sains sederhana.
Indikator : Mencoba membuat apa yang terjadi di dalam suatu gelembung, mencontoh sihir magnit, menyelidiki batang pohon, pencampuran benda cair, sebab terjadinya hujan.

1. Terjadinya Suatu Gelembung
Tujuan : Menguji suatu gelembung dari dalam air
Media : Gliserin, sabun cuci dawn, ban mobil yang tidak dipakai, 2 hula simpai, ember besar, pisau serbaguna, air, cangkir pengukur.
Prosedur : Sudahkah anak – anak membuat campuran gelembung mereka dengan kombinasi ramuan berikut di dalam suatu ember besar.
1 Cangkir sabun cuci dawn
4 Sendok teh gliserin
1 Galon air ( ± 4,5 Liter )
 Kumpulkan ban mobil bekas dan potong separuh secara hati – hati dengan menggunakan pisau serbaguna. Tuangkan campuran ke dalam masing – masing ban. Taruhlah hula simpai pada setiap ban. Sudahkan anak – anak mengambil giliran berdiri di tengah ban dan dengan lemah – lembut menarik hula simpai lurus langsung keatas. Suatu gelembung akan berada di sekitar mereka. Sudahkan anak – anak mengangkat hula simpai itu di atas kepala mereka jika mungkin. Sudahkan anak – anak menguraikan apa yang terjadi di dalam gelembung itu.







2. Sihir Magnit

Tujuan : Menyelidiki dan membuktikan secara langsung
Media : Magnit Ladam, magnit lingkar kecil, rumbai – rumbai dari sutra mata cerdik, benang, lem, konstruksi penutup dengan kertas papan poster.
Prosedur : - Beri anak masing – masing suatu magnit lingkar kecil. Sudahkan anak – anak membuat magnit mereka menjadi suatu makhluk hidup.
- Sediakan materi tersebut di atas untuk menciptakan makhluk ciptaan mereka.
- Ceritakan kepada anak – anak itu dan tunjukkan bagaimana mereka dapat membuat gerakan secara magis. Ketika mereka selesai, bentuklah suatu kelompok dan pilih dua anak memegang dengan ketat potongan poster.
- Suruh seorang anak untuk pindah dengan menempatkan makhluk atas poster dan memegang magnit ladam di bawah poster.
- Sudahkah anak menyeret magnit itu sepanjang alas/pantat poster. Ketika magnit sudah menarik, anak dapat menggerakan makhluk di sekitar poster secara magis.

3. Menyelidiki Batang Pohon

Tujuan : Menemukan (umur/zaman) suatu pohon
Media : Batang pohon tua, kaca pembesar, Memberi Pohon oleh Shel Silverstein.
Prosedur : - Baca tentang Memberi Pohon kepada anak – anak. Diskusikan apa yang terjadi pada pohon dari berbagai zaman.
- Ambil kaca pembesar berjalan kaki di alam (terutama/lebih disukai di dalam suatu area pepohonan).
- Setelah anak menemukan batang pohon tua, jelaskan kepada anak – anak bahwa pohon ini tumbuh setiap tahun, dan ini menambah sel lingkaran baru di bawah kulit pohon.
- Sel – sel ini mempunyai saluran yang membawa nutrisi untuk pohon. Sel ini juga membentuk suatu lingkaran. Ceritakan kepada anak – anak itu bahwa setiap lingkaran tipis dan tebal menunjukkan satu tahun pertumbuhan.
- Tunjukkan kepada anak – anak kita dapat menebak umur dari sebuah batang pohon dengan cara menghitung jumlah lingkaran. Katakan kepada anak – anak mereka juga dapat menebak musim – musim yang dilewati oleh pohon setiap tahun dengan cara melihat lingkarannya.
- Sebuah lingkaran yang lebar tipis berarti pohon itu tumbuh di musim hujan dan terkena matahari untuk tumbuh di cuaca misum semi. Lingkaran tebal menunjukkan musim panas berbulan – bulan.
- Tanyakan kepada anak – anak bagaimana mereka menjelaskan musim – musim yang terjadi pada batang pohon yang mereka temuka. Minta kepada asisten di penggergajian kayu apabila mereka mempunyai sisa batang kayu untuk melihat lingkaran – lingkaran tersebut. Taruh potongan kayu tersebut pada pusat sains untuk diamati


4. Pencampuran Benda Cair

Tujuan : - Menyebutkan macam – macam benda cair
- Mengamati percampuran benda – benda cair
- Mengetahui ada beberapa cairan yang tidak dapat tercampur

Media : - Minyak goreng
- Minyak tanah
- Sirup
- Air
- 6 gelas bening
Prosedur : 1. Guru bertanya pada anak apa yang terjadi kalau susu/air dicampur dengan sirup.
2. Anak membentuk kelompok dan melakukan percobaan mencampurkan dua benda cair dalam wadah yang bening :
a. Air dicampur sirup
b. Air dicampur minyak goreng
c. Air dicampur minyak tanah
d. inyak goreng dengan minyak tanah
e. Minyak goreng dengan sirup
3. Anak menyimpulkan bahwa ada benda cair yang dapat dicampur dan ada yang tidak dapat dicampur.
4. Kemudian mereka mencampur tiga benda cair yaitu sirup, minyak goreng dan minyak tanah atau variasi dari ketiga benda cair lain





5. Sebab Terjadinya Hujan

Tujuan : - Mengetahui terjadinya hujan
- Berbicara lancar tentang hujan
- Mengetahui bahwa air jika dipanaskan akan menguap

Media : - Panci dan tutup transparan
- Air
- Kompor
- Cerita tentang hujan

Prosedur : 1. Guru menceritakan tentang “Titik – Titik Air”.
2. Anak mengamati proses terjadinya hujan :
a. Panci yang berisi air ditutup dan dipanaskan di atas kompor (guru sambil bercerita bahwa air di panci diibaratkan air sungai, api kompor diibaratkan matahari).
b. Pada saat air mendidih akan ada asap/uap yang naik dan menempel pada tutup panci (guru memberitahukan bahwa asap yang muncul akan menjadi awan).
c. Uap air yang menempel pada tutup panci jika penuh akan jatuh seperti air hujan, proses ini seperti awan yang penuh uap air sehingga turun hujan.
3. Anak dan guru bercakap – cakap tentang percobaan di atas
4. Anak menyanyikan lagu “Tik – Tik Bunyi Hujan”.









BAB III
PENUTUP
B. Rangkuman
1.Dalam pembelajaran sains memberikan kesempatan kepada anak untuk
melakukan eksprimen-eksprimen sederhana.
2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menjelajahi dunia sekitarnya
dengan penuh rasa keingintauhannya.
3. Menjadikan anak menjadi p ercaya diri dan dapat meningkatkan
kreativitas anak.

C. Tugas
1.Apa yang terjadi apabila air dicampur dengan air
2.Bagaimana cara membuat gelembung dalam air
3. Bagaimana sifat-sifat magnit
4. Bagaimana bentuk pohon yang sudah tua ?
5. Apa yang terjadi panci berisi air ditutup dan dipanaskan.